Jakarta – Badan Standardisasi Nasional (BSN) akan menyelenggarakan Indonesia Quality Expo (IQE) ke-7 pada tanggal 11 – 14 Oktober 2019 mendatang di Java Supermall, Semarang, Jawa Tengah.
IQE 2019 ini mendapat dukungan dari Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dengan mengajak seluruh pemangku kepentingan di Jawa Tengah terlibat dalam kegiatan berskala nasional ini.
Kepala Biro Humas, Kerjasama, dan Layanan Informasi BSN, Nasrudin Irawan dalam Ngobrol Bareng Santai Standar Nasional Indonesia (NGOBRAS SNI) di Jakarta (26/04/2019) mengatakan, Jawa Tengah sangat tepat bagi penyelenggaraan IQE 2019.
“Jawa Tengah telah membuktikan komitmennya dalam menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang pada tahun 2018 kami atas nama pemerintah RI memberikan penghargaan Tokoh Standardisasi kepada Bapak Ganjar Pranowo, Kepala Daerah Provinsi Jawa Tengah. Oleh karenanya, kami menilai Jawa Tengah sangat tepat untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan IQE,” katanya.
Untuk diketahui, industri yang sudah menerapkan SNI di Indonesia dari tahun 2015 hingga tahun 2018 mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 sebanyak 11.842 industri, sementara sepanjang tahun 2018 mencapai 13.819 industri. Di Jawa Tengah, sudah terdapat 115 industri yang memiliki sertifikat SNI meliputi produk elektrik dan elektronika, makanan dan air mineral, mainan anak, pakaian bayi, baja, batik, dan sebagainya.
Diantara organisasi dan industri yang menerapkan SNI adalah Universitas Sebelas Maret meraih SNI Award 2018 kategori Perak, PT. Perkebunan Nusantara IX Kebun Batujamus, PT. Perkebunan Nusantara IX Kebun Ngobo, serta PT. Perkebunan Nusantara IX Kebun Krumput, serta PT Triangle Motorindo yang berhasil meraih SNI Award 2015 untuk kategori Perak.
Adapun Lembaga Penilaian Kesesuaian (Laboratorium pengujian/kalibrasi/medik, Lembaga Sertifikasi, Lembaga inspeksi) yang sudah mendapatkan akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) di Jawa Tengah yang siap mendukung kegiatan sertifikasi SNI sebanyak 63 LPK.
“Berkaitan dengan infrastruktur mutu, saya menilai Jawa Tengah sangat siap memperkuat daya saing produk baik lokal maupun nasional dengan meningkatkan kualitas infrastruktur mutunya,” jelas Nasrudin.
Nasrudin menambahkan BSN sebagai lembaga pemerintah non kementerian juga memiliki program pembinaan UMKM di wilayah Jawa Tengah.
“Produk UMKM yang dibina diantaranya bandeng presto, bola bulu tangkis, bola kaki, batik serta abon lele. Sementara terkait pendidikan standardisasi, perguruan tinggi di Jawa Tengah yang telah menerapkan pendidikan standardisasi ke dalam mata kuliah adalah UNDIP dan UNS,” terang Nasrudin.
BSN berharap, produk unggulan yang ber-SNI baik di kota Semarang maupun di Provinsi Jateng pada umumnya, dapat tampil di Pameran IQE ke-7 yang akan diselenggarakan di Java Supermall, Semarang, Jawa Tengah, Jalan Taman Sompok, Lamper Lor, Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Oktober mendatang IQE akan dimeriahkan dengan berbagai acara.
Diantaranya Talkshow Success Story UMKM, demo produk SNI, lomba edukasi SNI tingkat mahasiswa dan anak sekolah seperti fashion show, lomba detektif SNI, Cerdas Tangkas SNI, dan masih banyak lagi. Dalam IQE juga dimeriahkan dengan kuis dan doorprize produk SNI.
Dukungan atas penyelenggaraan IQE juga diungkapkan Kepala Bidang Standarisasi Perlindungan Konsumen Disperindag Provinsi Jawa Tengah, Mukti Sarjono. Ia mengatakan bahwa pihaknya mendukung pelaksanaan IQE serta terus melakukan bimbingan dan sertifikasi kepada IKM (tahun 2017-2018 ada 15 IKM yang mendapatkan fasilitasi tersebut).
Hal sama juga disampaikan Kepala Bidang Aneka Industri Dinas Perindustrian Kota Semarang Solekan yang menyampaikan Pemkot semarang tiap tahun melakukan sosialisasi SNI dan setelah dilakukan pembinaan pada tahun 2017-2018 ada beberapa IKM yang berhasil memperoleh SNI, diantaranya dua produk pakaian bayi, satu produk makanan, dan satu produk batik.
Pameran IQE ke-7 menargetkan 70 stand yang akan diikuti oleh stakeholder BSN baik dari perusahaan, lembaga penilaian kesesuaian, asosiasi, perguruan tinggi, maupun pemerintah daerah dan pusat.
Tahun ini, industri penerap SNI seperti PT. Siemens Indonesia, PT. Pertamina Lubricants, PT. Pupuk Kaltim, dan PT. Petrokimia Gresik turut ambil bagian dalam pameran. Dalam IQE ke-7, lanjutnya, pengunjung juga bisa berkonsultasi tentang SNI di stand BSN.
Konvoi Kampanye Kendaraan Listrik dan Sepeda Ber-SNI
Untuk menggaungkan IQE dan mensuarakan pentingnya produk ber-SNI dan ramah lingkungan, BSN bekerjasama dengan Pemprov Jateng, Pemkot Semarang, Universitas Diponegoro, serta PT. Triangle Motorindo (VIAR) menyelenggarakan Konvoi Kampanye Kendaraan Listrik & Sepeda Ber-SNI 2019 di Semarang pada awal Oktober 2019.
Acara ini akan diikuti sedikitnya 500 peserta dari stakeholder baik di Jateng maupun di luar Jateng. Rencananya, Gubernur Jateng, Walikota Semarang, Rektor UNDIP, serta Kepala BSN turut ambil bagian dalam acara ini.
Nasrudin menjelaskan, acara ini adalah yang pertama kalinya diselenggarakan dalam rangkaian IQE.
“Dalam rangkaian IQE 2019, acara akan diawali dan dimeriahkan dengan Konvoi Kampanye Kendaraan Listrik dan Sepeda Ber-SNI 2019. Tujuan Konvoi ini diantaranya mengkampanyekan penggunaan kendaraan listrik dan produk-produk lain yang ber-SNI serta mendukung program pemerintah Langit Biru. Seperti diketahui, saat ini Pemerintah mendorong pengembangan produk yang ramah lingkungan. Salah satu produk yang dikembangkan adalah kendaraan listrik,” ujar Nasrudin.
Dia melanjutkan, BSN sangat berkepentingan untuk ikut serta menyuarakan pentingnya produk ber-SNI dan ramah lingkungan, mengingat sejumlah negara, bahkan seperti negara Eropa, Inggris dan Perancis mulai mewajibkan penggunaan kendaraan listrik untuk menekan angka emisi gas buang.
Oleh karenanya, sebagai negara yang sangat concern terhadap kelestarian lingkungan dan kenyamanan hidup warganya, Indonesia terus berkomitmen untuk mengurangi emisi gas buang yang dibuktikan salah satunya melalui pengembangan kendaraan listrik.
Penggunaan kendaraan listrik juga diharapkan dapat mengalihkan penggunaan bahan bakar fosil ke bahan bakar yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, seperti tenaga air, tenaga matahari, tenaga angin, dan lain-lain.
Jawa Tengah dipilih BSN menjadi tempat pelaksanaan kegiatan karena BSN menilai Provinsi Jawa Tengah berkomitmen tinggi dalam mewujudkan langit biru yang ditandai dengan diterimanya penghargaan Pengembangan Green Energy “Anugerah Energi Prabawa 2018” oleh Menteri ESDM.
“Jateng menjadi satu-satunya provinsi yang menerima penghargaan tersebut,” tukas Nasrudin. (Lim)
Sumber link: https://infonews.id/baca-43-produk-unggulan-jateng-akan-dipamerkan-di-iqe-2019