Sistem plambing adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bangunan gedung bertingkat. Sistem plambing dipergunakan untuk menyediakan air bersih dan membuang air kotoran serta air buangan ketempat yang telah ditentukan tanpa mencemari bagian-bagian terpenting lainnya. Lantas, apa pentingnya menerapkan standar Plumbing?
General Manager Management System certification and Business Development IAPMO Group Indonesia, Rista Aristiteka Dianameci di Cikarang, Jawa Barat (07/11/2020) mengatakan, banyak kerugian yang ditimbulkan dari kurangnya sistem plambing yang baik dan tidak dilaksanakannya standar plambing. “Air yang telah diolah akan menjadi sia-sia jika bangunan tidak memiliki sistem plambing yang baik. Bahkan air yang telah diolah dapat terkontaminasi oleh perlengkapan plambing yang tidak memenuhi standar dan instalasi yang tidak sesuai,” jelas Rista.
Perlengkapan plambing dan instalasi sistem plambing yang tidak memenuhi standar, lanjutnya, juga berdampak buruk dan membahayakan orang. Misalnya: Peningkatan kadar timbal pada perlengkapan plambing dapat menyebabkan kanker dan masalah kesehatan lainnya, atau Gas beracun dari saluran pembuangan dapat memasuki bangunan karena buruknya instalasi toilet/ bathtub/ wastafel sehingga dapat menimbulkan gangguan pernapasan.
Lebih lanjut dia menjelaskan, air yang melalui perlengkapan plumbing yang buruk, dapat menyebarkan penyakit- 88% kasus diare diseluruh dunia disebabkan oleh air yang tidak aman dikonsumsi dan sanitasi yang tidak memadai dan bersih. “Juga dikarenakan kebocoran atau kerusakan pipa dapat memicu asma dan alergi. Kerusakan pada seal penampung air pada sistem drainase juga dapat menyebarkan patogen berbahaya seperti SARS, dan atau sebagainya,” kata Rista.
Kerugian keuangan juga mungkin terjadi akibat kerusakan properti pada bangunan dan uang terbuang untuk memperbaiki serta mengganti komponen plambing yang tidak memenuhi standar.
Bahkan kerugian ekonomi dan dampak negatif pada lingkungan jika pasar menjadi pembuangan produk plambing yang murah dan tidak memenuhi standar. Hal ini akan meningatkan ketergantungan akan air kemasan dan secara signifikan menurunkan PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia.
Oleh karenanya, lanjut Rista, menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk dan sistem Plumbing menjadi penting. Dengan menerapkan SNI, akan menjamin produk berkualitas sehingga mampu melindungi manusia dari masalah keamanan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan hidup.
Menerapkan SNI produk dan sistem Plumbing juga berdampak pada ekonomi nasional, perbaikan kualitas lingkungan hidup dan juga dapat menggerakan sektor pariwisata dan menarik investasi.
“Untuk Negara Indonesia yang sedang berkembang dimana proyek pembangunan juga sangat masif, tentu dibutuhkan tenaga kerja yang terampil dan paham mengenai sistem plambing tersebut,”jelas Rista.
Bagi IAPMO, standardisasi sistem plambing juga penting pada saat ini dalam pencegahan penyebaran COVID-19. “Salah satu contoh adalah penyebaran wabah SARS di Hong Kong beberapa tahun lalu yang melalui penelitian oleh World Health Organization (WHO) penyebabnya adalah sistem plambing yang tidak memadai,” terang Rista.
IAPMO siap mendukung Penerapan SNI
Plambing dan sistem Plambing hanya dikenal oleh para Insinyur dan praktisi di bidang infrastruktur, dan juga di dunia pendidikan dengan jurusan tertentu yang berbicara mengenai sistem plambing. Sedangkan di masyarakat sendiri plambing hanya dikenal sebatas produk spesifik “produk pipa”.
Padahal jika melihat standar SNI 8153:2015, produk plambing tidak hanya bicara Pipa, tapi seluruh produk yang dialiri air untuk kebutuhan air minum maupun air buangan. Sedangkan Sistem plambing adalah cara pasang dan aplikasi yang baik produk plambing yang dimaksud pada sebuah bangunan.
Untuk meningkatkan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) khususnya di bidang plumbing, IAPMO Grup Indonesia siap memberikan berbagai layanan kesesuaian (sertifikasi dan pengujian) produk plumbing dan mekanis, juga edukasi dan pengembangan standar.
“Sesuai dengan namanya, awal mula IAPMO merupakan organisasi yang ahli dalam membuat standar, melakukan penelitian, pengembangan, dan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai sistem Plambing,” ujar Rista.
Rista mengakui, IAPMO Group Indonesia memiliki segmentasi pasar yang unik yaitu fokus pada Industri yang bergerak dalam bisnis Material Bangunan. “Selain itu IAPMO dapat memberikan layanan “one stop services” dengan mengintegrasikan beberapa layanan yang memungkinkan untuk diproses secara bersamaan dalam satu waktu, sehingga akan lebih hemat waktu, tenaga dan biaya,” tambahnya.
Untuk meningkatkan kredibilitas IAPMO sebagai lembaga penilaian kesesuaian, IAPMO telah diakreditasi KAN untuk skema sertifikasi sistem manajemen mutu, lingkungan, produk, ekolabel, personel, inspeksi, dan pengujian baik di bidang plambing maupun material bangunan serta produk yang digunakan dalam rumah tangga.
IAPMO juga mendukung kampanye SNI
SNI adalah salah satu cara pemerintah untuk melindungi masyarakat/konsumen terhadap produk-produk tidak layak yang beredar di pasar. Dengan kata lain, jika produk telah memiliki tanda SNI, maka produk dinyatakan telah memenuhi standar minimum yang telah ditetapkan pemerintah. Efek dari penerapan SNI ini tentu daya saing produk akan meningkat karena masyarakat lebih percaya diri untuk membeli produk bertanda SNI. Perlu ditambahkan juga bahwa untuk pelaku usaha, melalui sertifikasi SNI ini juga merupakan satu langkah kritikal untuk bisa bersaing di pasar global di mana banyak standar SNI yang sudah mengacu standar international.
“Oleh karenanya kami sangat mendukung upaya pemerintah dalam mengkampanyekan SNI termasuk dalam rangka peringatan Bulan Mutu Nasional tahun 2020, saya mendapat informasi bahwa Badan Standardisasi Nasional menyelenggarakan Indonesia Quality Expo (IQE) di Jogjakarta pada tanggal 12 – 15 November 2020,” kata Rista.
Dengan adanya IQE, IAPMO berharap, pemerintah, instansi pendidikan atau masyarakat Yogyakarta secara umum dapat memperoleh informasi bahwa di Indonesia ada lembaga yang fokus, kredibel dan kompeten di bidang sistem plambing yaitu IAPMO, sehingga kedepannya jika dibutuhkan kerjasama terkait sistem plambing IAPMO dapat menjadi pilihan utama dan terpercaya.
Rista menjelaskan lebih lanjut. IAPMO Grup Indonesia merupakan bagian dari IAPMO Group. IAPMO Group berdiri sejak tahun 1926 di Amerika Serikat. Kala itu, IAPMO didirikan untuk menyelaraskan pengembangan dan adaptasi dari sistem plambing, mekanis, kolam renang dan energi matahari untuk dapat memenuhi peraturan yang berlaku baik di Amerika Serikat maupun negara lain. Banyak persyaratan yang terdapat pada Uniform Plumbing Code (UPC) bertujuan untuk melindungi kesehatan dan keamanan lebih dari setengah jumlah umat manusia.
Oleh karenanya, sistem plumbing dunia semakin berkembang seiring waktu. Di Indonesia, juga dikembangkan sistem plumbing yang tujuannya sama yakni melindungi keselamatan manusia dan efisiensi dari produk yang dibuat dan diaplikasikan. “Standar praktik yang ada, seperti Standar Nasional Indonesia, SNI 8153:2015 Sistem Plambing, di mana banyak persyaratan yang ada berasal dari UPC, yang membantu meminimalkan resiko dan memastikan keamanan air minum yang sehat serta sanitasi,” pukasnya. (IBN)