Pariwisata menjadi salah satu tiang penyangga ekonomi di Yogyakarta. Untuk itu pemerintah melalui Dinas Pariwisata Yogyakarta memberikan porsi yang besar dalam membangun pariwisata di Kota Pelajar tersebut. Penerapan CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability) menjadi hal yang penting untuk diterapkan di setiap destinasi wisata di Yogyakarta.
Salah satu destinasi wisata di Yogyakarta adalah Kampung Wisata Rejowinangun. Di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021, Rejowinangun mendapatkan prestasi sebagai Juara 2 Kategori CHSE.
Dari ajang ADWI tersebut juga, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI menetapkan Rejowinangun sebagai salah satu 50 desa wisata terbaik di Indonesia.
ADWI sendiri merupakan ajang yang diadakan oleh Kemenparekraf RI untuk memberikan apresiasi terhadap perkembangan desa wisata di seluruh Indonesia.
ADWI 2021 memberikan penghargaan untuk 7 kategori penilaian bagi desa wisata, diantaranya CHSE, Desa Digital, Souvenir, Daya Tarik, Konten Kreatif, Homestay, dan Toilet. ADWI 2021 diikuti oleh 1.831 desa dari seluruh Indonesia yang kemudian diseleksi menjadi 300 desa. Dari 300 desa terpilih sebanyak 50 desa wisata terbaik.
Lantas, seperti apa Kampung Wisata Rejowinangun?
Kampung Wisata Rejowinangun merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Kota Gede di Yogyakarta. Daerah seluas 1,25 hektar tersebut memang tidak memiliki potensi wisata yang bernilai sejarah seperti tempat lainnya di Yogyakarta.
Namun karena kekompakan dan tingginya kesadaran wisata masyarakat disana sehingga mampu menjadikan Rejowinangun sebagai salah satu desa wisata terbaik dari 50 desa di Indonesia.
Selain itu ternyata Kampung Wisata Rejowinangun juga pernah meraih Rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) pada tahun 2015. Rekor yang diraih adalah rekor membuat keripik dari daun terbanyak di dunia.
Pada saat mengikuti MURI tersebut, masyarakat telah mengumpulkan 1000 lebih jenis daun yang berbeda. Namun setelah diteliti hanya ada 272 daun yang aman digunakan dan dibuat keripik.
Keunikan yang dimiliki Kampung Wisata Rejowinangun, karena di sana telah dibuat klaster-klaster khusus di setiap wilayah.
Tiap klaster memiliki destinasi wisata sendiri yang dibagi sesuai dengan potensi yang dimiliki masyarakat sekitar. Ada sekitar 5 klaster yang bisa menjadi destinasi wisata di Rejowinangun, diantaranya:
1. Klaster Kerajinan.
Klaster kerajinan dikelola oleh warga di RW 6 dan 7, di sini wisatawan disuguhkan berbagai jenis kerajinan yang ada, seperti kerajinan batik, kerajinan lukis kerajinan kaca terbalik, kerajinan blangkon, kerajinan kulit hingga kerajinan sampah anorganik. Pengunjung juga bisa mencoba atau menyaksikan proses pembuatan salah satu kerajinan yang ada.
2. Klaster Kuliner.
Klaster Kuliner berada di RW 10, di sini wisatawan disuguhkan dengan berbagai jenis kuliner yang menggugah selera makan. Tentu saja kuliner yang disajikan merupakan kuliner tradisional seperti bakmi jawa, gudeg, berbagai jenis keripik hingga aneka jajanan pasar. Pengunjung juga bisa melihat dan belajar proses pembuatan tempe dan jamur.
3. Klaster Seni Budaya Klaster yang satu ini terletak di RW 1 hingga 5, wisatawan dapat menyaksikan berbagai jenis seni budaya yang ada seperti gejog lesung, macapat, keroncong, campursari hingga pelatihan bahasa Jawa.
4. Klaster Herbal Wisatan yang ingin mencicipi jamu unggulan Rejowinangun bisa datang ke klaster herbal yang terletak di RW 8 dan 9. Klaster herbal menyuguhkan produk jamu gendong dan juga jamu instan dengan produk andalannya bernama jamu J’GER. Di klaster ini, wisawatan dapat mencicipi jamu tradisional dan menyaksikan proses pembuatan jamu. Konon, jamu herbal buatan Rejowinangun sudah merambah ke berbagai jamu tradisional di Jawa. Di Yogyakarta sendiri jamu buatan warga Rejowinangun sudah masuk ke berbagai kafe dan hotel di sana. Bahkan jamu Rejowinangun kerap dijadikan sajian welcome drink.
5. Klaster Agrowisata Meski Rejowinangun memiliki sudah wilayah perkotaan namun di sana juga masih ada penduduk yang mengelola sawah dan perkebunan. Hal tersebut sengaja dilakukan agar bisa menjadi destinasi wisata agro. Wisatawan yang ingin menikmati agrowisata di Rejowinangun bisa datang ke klaster Agrowisata yang terletak di RW 11 hingga 13. Di klaster yang satu ini menampilkan berbagai agrowisata yang dapat dicoba oleh wisatawan yang berkunjung. Agrowisata tersebut diantaranya adalah pertanian, peternakan, dan perikanan.
Bagi wisawatan yang ingin mengeksplor Kampung Wisata Rejowinangun dengan waktu yang lebih lama, pengelola telah menyiapkan penginapan yang berupa homestay di rumah penduduk Kampung Wisata Rejowinangun. (IBN)