Berawal dari industri rumahan berskala kecil pada tahun 1985, PT. Sinar Harapan Plastik (SHP Toys) kini telah berkembang menjadi perusahaan mainan besar.
Perkembangan pesat SHP itu tak terlepas dari kepemimpinan seorang Hary Tio.
Berkat keberaniannya membawa perubahan yang lebih baik, SHP Toys berkembang dengan memproduksi ratusan ribu mainan yang bersertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan produk utama jenis mainan tunggang beroda.
Produknya kian beragam dengan inovasi baru mainan elektrik. Produknya pun telah berhasil menembus pasar internasional di berbagai negara di Asia, Australia, dan Amerika.
Hary Tio bergabung di SHP Toys sejak tahun 2008. Paska lulus dari Universitas Pelita Harapan dan studinya di Beijing-Cina, Hary dimandatkan untuk meneruskan perusahaan yang didirikan orang tuanya tersebut.
Diawali dengan menempati posisi sebagai Manajer Produksi, Hary mulai mempelajari kondisi perusahaan.
Di tahun 2012, posisi Hary naik sebagai Direktur di SHP Toys. Setahun setelah menjabat sebagai Direktur, orang tuanya menyerahkan kepemimpinan perusahaan sepenuhnya kepada Hary.
Di masa inilah Hary makin menyadari tanggung jawabnya sebagai pemimpin perusahaan. Hary sangat memahami bahwa perusahaan yang dia pimpin harus berbenah dan mampu beradaptasi dengan perkembangan jaman.
Hary kemudian mengambil resiko besar dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen mutu di SHP Toys.
“Tahun 2013, berubah kepemimpinan dari orang tua ke saya. Setelah mempelajari kondisi perusahaan, maka saya coba menerapkan sistem ISO Manajemen. Saat itu mulai perubahan signifikan dari sistem one man show menjadi sistem yang sesuai dengan ISO Manajemen,” ungkap Hary.
Berani Berubah Menjadi Lebih Baik
Ternyata bukan hal yang mudah bagi Hary membawa perubahan di perusahaan. Terutama menghadapi karyawan yang masih memiliki pola pikir lama.
Meski penuh resiko, Hary menghadapi semua kendala yang ada dan tetap konsisten menerapkan manajemen mutu di SHP Toys.
Hary yakin, keputusannya adalah keputusan yang baik yang akan membuat perusahaan semakin maju dan berkembang.
Keyakinan Hary terbukti, setelah menerapkan manajemen mutu, SHP Toys semakin tertata dan semakin terarah. Sejalan penerapan ISO, Hary juga mengikuti tuntutan SNI Wajib bagi produk-produknya.
“Tahun 2014, SHP berhasil meraih sertifikasi SNI. Produk SHP tentunya semakin kuat di pasar karena memiliki standar mutu yang diakui. Waktu itu masih banyak produk luar yang tidak berkualitas, maka sertifikasi SNI jadi peluang SHP untuk meluaskan pasar dan mampu bersaing. Bahkan kami berhasil melakukan pameran di luar negeri,” tutur Hary.
Dalam penerapan SNI, Hary berusaha membangun Sumber Daya Manusia (SDM) agar bisa memahami dan konsisten dalam menjaga kualitas produk.
Membawa pola pikir yang maju terhadap SDM menjadi tantangan tersendiri bagi Hary. Tapi Hary menyadari itulah tugas dan tanggung jawab seorang pemimpin.
“Yang paling berat memang merubah mindset. Dari pola pikir lama menjadi berpikiran maju dan adaptif. Tapi sebagai pemimpin juga tidak bisa asal memberikan perintah. Kita harus juga bisa memahami mereka, empati dengan kondisi mereka, dan selalu memberikan suport yang maksimal,” jelas Hary.
Dalam memimpin perusahaan, Hary menerapkan budaya kekeluargaan dan bekerja secara team work. Hary juga selalu membuka kesempatan yang luas bagi setiap karyawan yang memiliki pemikiran baru dan ingin berkembang.
“Dalam kepemimpinan hal yang harus dimiliki adalah konsistensi, kedisiplinan, harus menjadi yang terdepan dalam hal tanggung jawab, berani mengambil resiko dengan perhitungan yang matang, keterbukaan, empati, dan yang terpenting harus berani berubah supaya perusahaan berkembang,” tambah Hary.
“Selain itu, seorang pemimpin harus bisa menjadi berkat untuk karyawan dan dapat memberikan hal positif kepada masyarakat,” tambahnya.
Hingga kini, SHP masih konsisten dalam menerapkan SNI. Terbukti sejak tahun 2015, SHP Toys selalu meraih penghargaan SNI Award dari Badan Standardisasi Nasional (BSN).
“SHP sudah lima kali meraih penghargaan SNI Award sejak tahun 2015. Saya selalu memberikan challenge kepada tim agar setiap tahun mengikuti ajang SNI Award. Penghargaan ini menjadi evaluasi juga bagi perusahaan dan bencmark untuk berkembang setiap tahun. Saya berterimakasih kepada BSN yang mengadakan ajang ini,” kata Hary.
Berbagi waktu dengan keluarga
Di tengah kesibukkanya dalam memimpin perusahaan, Hary tetap tak melupakan hobby dan waktu pribadinya bersama dengan keluarga.
Hobby-nya sendiri berjalan pagi dengan relasi bisnis sambil membicarakan peluang peluang bisnis baru.
Selain itu, ia pun juga memanfaatkan waktu bersama keluarga. Baginya, manajemen waktu dan kedisiplinan adalah kunci dalam menyeimbangkan waktu antara fokus dalam pekerjaan dengan kebutuhan waktu untuk pribadi.
“Memanfaatkan waktu luang yang saya miliki dengan sebaik mungkin dan melakukan setiap hal yang menurut saya harus lakukan untuk mendapatkan quality time bersama keluarga saya karena waktu adalah sesuatu yang tidak bisa saya beli,” pungkasnya.