Bangsa Indonesia diharapkan menjadikan (kembali) Pancasila sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara, setelah sekian lama Pancasila “terasing” dalam kehidupan bangsa Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Keamanan Informasi dan Persandian, Dinas Komunikasi dan Informatika Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sayuri Egaravanda dalam acara Literasi Nilai-Nilai Pancasila kepada pelajar SMA di Aula Diskominfo DIY (13/6/2022).
“Pancasila hanya menjadi semacam dokumen sejarah dan menjadi “teks mati”. Pancasila hanya dipasang di tembok-tembok kantor dan dibaca pada saat upacara bendera, sedangkan nilai-nilainya kurang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Sayuri. Oleh karena itu pihaknya menggelar acara literasi Pancasila tersebut dengan tema “Bagaimanakah Pancasila dihatimu?” untuk menggali pemikiran dan membumikan Pancasila terutama di hati dan disetiap perilaku pemuda/pemudi pelajar. “Pelajar nantinya akan menjadi penerus kaum tua dan menjadi pewaris tugas dan kewajiban menjaga serta mengamalkannya,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto yang turut menjadi narasumber dalam acara tersebut mengungkapkan bahwa Pancasila menjadi sangat urgent bagi generasi muda ditengah transformasi teknologi saat ini dimana Pancasila dapat dijadikan pedoman berperilaku tidak hanya di dunia nyata tetapi juga di dunia maya atau misalnya di media sosial. “Seperti untuk bagaimana menghargai perbedaan, menjaga perikemanusiaan, menjaga persatuan, membiasakan musyawarah, dan membiasakan berperilaku adil,” terang Eko.
Eko juga menambahkan bahwa di DIY sendiri telah memiliki Peraturan Daerah No.1 Tahun 2022 tentang Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan. Oleh karena itu hal tersebut harus terus didorong oleh Pemerintah khususnya ditujukan untuk para generasi muda. “Pemerintah perlu mensosialisasikan buku-buku dimana generasi muda dapat belajar tentang Pancasila secara langsung. Selain itu kedepan kami juga meminta Pemda untuk membuat Destinasi Wisata Sejarah, sehingga anak-anak tidak hanya mempelajari Pancasila secara teks tetapi juga dapat memahami konteks dan kesejarahannya dengan cara yang gembira,” terang Eko.
Turut hadir dalam acara tersebut Dyah Wulandari Setyarini dari Badan Narkotika Nasional DIY dimana dari sudut pandang BNN, Pancasila harus dibangun sebagai karakter dari generasi muda saat ini. “Generasi muda yang anti narkoba adalah generasi yang menyerap nilai-nilai luhur Pancasila.” kata Dyah. “Termasuk untuk menanggulangi narkoba, salah satunya harus berlandaskan pada Pancasila,” tambahnya.
Acara tersebut dihadiri oleh kurang lebih 15 pelajar SMA yang berasal dari wilayah Kota Yogyakarta. Ismail salah satu pelajar yang mengikuti acara tersebut mengungkapkan bahwa Pancasila adalah pedoman dalam menjalankan hidup sehari-hari. “Mengamalkan Pancasila berarti kita taat beribadah, tidak membeda-bedakan teman yang berbeda suku, ras, dan agamanya serta ketika kita suka membantu orang lain,“ katanya.