Produsen makanan kemasan, Restu Mande sukses menembus pasar internasional. Produknya telah hadir di sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Australia, Hong Kong, Singapura, dan Prancis.
Jika melihat kesuksesan salah satu UMKM binaan BRI ini, tentu cukup membanggakan.
Namun hal itu ternyata tidak mudah dicapai oleh Restu Mande. Ada sejumlah hal yang harus dilakukan agar rendang dan balado dalam kemasannya bisa diminati konsumen.
Menurut Co Founder dan Owner Restu Mande, Nenden Rospiyani, salah satu hal yang membuat produknya diterima konsumen karena Restu Mande telah bertandar SNI (Standar Nasional Indonesia).
Saat ini, UMKM tersebut telah berhasil mendapatkan sertifikat SNI 01-4852-1998 Sistem analisa bahaya dan pengendalian titik kritis (HACCP) serta pedoman penerapannya.
Hal ini yang membuat Restu Mande smakin percaya diri meningkatkan penjualannya.
“Dengan berstandar SNI, banyak tawaran pameran dan meningkatkan omzet,” aku Nenden dalam video berjudul Restu Mande Meningkat Omzet Melalui Penerapan SNI di akun BSN_SNI pada saluran YouTube.
Dengan berstandar SNI, produk bumbu dan masakan padang dalam kemasan Restu Mande lebih sistematis, terjamin kebersihannya, serta higienis.
“Produk kami bisa tahan hingga 8-12 bulan tanpa pengawet. Kami juga mampu memproduksi sekitar 5.000 piece per tahun,” ujar Nenden yang juga warga Cileunyi Kabupaten Bandung.
Seperti mimpinya, kini Nenden telah mampu membawa rendang hingga go internasional.
“Mimpi saya adalah masakan Indonesia merajai dunia. Tidak hanya masakan luar yang dikenal di kita,” tuturnya.***