Diproduksi di desa yang asri di Dusun Ngentak RT.05 RW.06 Desa Sawangan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Beras merk Gatos makin dipercaya konsumen. Apalagi setelah meraih Standar Nasional Indonesia (SNI), banyak pihak yang ingin bekerjasama mengembangkan jenis beras organik ini.
Foto : Denny W
Gatos yang merupakan singkatan dari Gabungan Tani Organik Sawangan ini, diproduksi sejak tahun 2012.
“Namun, sebenarnya petani di wilayah Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang, sudah ada yang berbudidaya padi organik dari tahun 2008. Jadi, kami sudah ada embrionya lahan kami yang tersertifikasi seluas 504,29 hektar,” tutur Divisi Pemasaran Beras Gatos, Ahmad Saleh di Magelang (27/11/2023).
Menurut Saleh, pengembangan beras Gatos ini tidak terlepas dari dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang.
“Awalnya kita dibiayai oleh Dinas Pertanian Kabupaten Magelang yangmana tujuan melakukan kegiatan usaha kala itu adalah menampung hasil panen petani supaya petani tidak kesulitan untuk menjual panen padinya,”tuturnya.
Selain itu, lanjut Saleh, kegiatan usaha juga bertujuan untuk membuka lapangan kerja di sektor pertanian.
Meskipun sudah didukung oleh Pemerintah Daerah setempat, Saleh mengakui, jika saat membangun usaha di awal-awal tahun itu, tetap tidaklah mudah dan penuh dengan tantangan.
“Usaha di awal ya jatuh bangun, modal pas-pasan, produksi masih kecil, pemasaran nya masih lokal Magelang dan sekitarnya,”ujarnya.
Tantangan lainnya adalah, bagaimana meyakinkan masyarakat mengenai produk beras organik. “Kita bicara organik masyarakat masih banyak yang belum percaya akan mutu dan kelebihannya dibandingkan dengan beras non organik,”tambahnya.
Pada saat itu, Gatos baru memproduksi mentik wangi susu, beras merah, dan beras jenis IR 64.
Namun tantangan-tantangan itu, tak menyurutkan ia dan rekan-rekan kerjanya untuk terus memproduksi beras organik dan meningkatkan mutu beras, salah satunya dengan meraih sertifikat SNI 6729:2016 Sistem pertanian organik.
“Kita terus lakukan untuk mendapatkan SNI dan tingkatkan mutu beras kami di kelas premium,”jelasnya.
Foto : Denny W
Untuk menjaga konsistensi dalam menerapkan SNI, produksi beras yang dilakukan selalu dijaga mutunya sesuai SOP (Standard Operating Procedure, red) yang ditetapkan.
“Karyawan kita kasih pemahaman di dalam produksi agar selalu mengikuti SOP yg sudah kita terapkan,” tambahnya. Salah satunya, memastikan beras yang diproduksi adalah beras kepala, yang bersih tidak boleh ada kotoran dan benda logam.
Dengan menerapkan dan meraih SNI, Saleh mengakui jika konsumen kemudian lebih percaya terhadap produk beras produksinya. Bahkan, banyak pihak yang mulai ingin bekerja sama dengannya.
“Produksi kami sekarang sudah mencapai 70 ton/bulan. Pasar kami juga semakin berkembang meliputi Jakarta, Kalimantan Timur, Surabaya, Malang, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Dan Karyawan sekarang ada 6 orang,”jelas Saleh.
Saleh mengklaim, selain telah mendapatkan SNI, Beras Gatos juga memiliki keunggulan diantaranya enak, pulen, aromatik, tahan lama serta dihasilkan dari pertanian yang didukung oleh lingkungan yang masih asri, air dari mata air Gunung Merapi yang belum tercemar limbah industri.
“Target kami ke depan bisa exspor,”pungkasnya. (DNW)